MEDIA AUDIO
Makalah ini disajikan untuk memenuhi Mata Kuliah Media Pengajaran
Dosen Pembimbing : Anjar Setyawan, S.Pd.I, M.Pd.I

Oleh Kelompok IV :
ERNI APRILIANI 2012121627
SRI AGUSTINA 2012121609
LOKAL D
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM ( STAI ) DARUL ULUM KANDANGAN
TAHUN AKADEMIK 2013/2014
DAFTAR PUSTAKA
Arsyad,
Azhar. Asfah Rahman. Media Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers, 2011.
Arief
S. Sadiman, dkk. Media Pendidikan.
Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2007.
R.H.
Anderson. Pemilihan dan Pengembangan Media untuk Pembelajaran. Jakarta:
Rajawali Pers,1987
R. Heinich, dkk. Instructional Media and
Technologies for Learning. New Jersey: Merrill Prentice Hall,2002
http://saefulloh.blogspot.com/2012/06/apa-itu-media-audio.html di akses tanggal 16 Maret 2014
pukul 14.28
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang
telah memberi taufik serta hidayah Nya, sehingga kami dapat menyusun makalah
yang sangat sederhana ini dengan judul “ Media
Audio “.
Pada kesempatan ini pula tak lupa
kami ucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada Bapak Anjar Setyawan , S.Pd.I, M.Pd.I selaku dosen pengasuh Mata Kuliah Media Pengajaran yang telah
mendukung selesainya makalah ini.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah
ini jauh dari kata sempurna, tiada gading yang tak retak. Penulis hanyalah
manusia biasa yang tak pernah luput dari kesalahan dan kekhilafan, kritik dan
saran yang bersifat positif sangat kami harapkan demi sempurnanya makalah ini.
Akhirnya kami berharap semoga makalah ini dapat
menambah wawasan berpikir kita semua.
Amin yaa rabbal alamin.
Kandangan, 15 April 2014
Penyusun,
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
............................................................................................. i
DAFTAR ISI
............................................................................................................ ii
BAB I :
PENDAHULUAN
.......................................................................... 1
BAB II : PEMBAHASAN ............................................................................. 2
A.
SEJARAH PERKEMBANGAN MEDIA AUDIO .................. 2
B.
PENGERTIAN MEDIA AUDIO
............................................. 2
C.
FUNGSI MEDIA AUDIO
......................................................... 3
D.
JENIS - JENIS MEDIA AUDIO
.............................................. 4
E.
KELEBIHAN DAN KELEMAHAN MEDIA AUDIO .......... 7
F.
PENGEMBANGAN MEDIA AUDIO ..................................... 8
G.
MENDENGAR DAN MENYIMAK ........................................ 10
H. HUBUNGAN MEDIA PEMBELAJARAN AUDIO DENGAN
TUJUAN INSTRUKSIONAL ................................................... 11
BAB III :
PENUTUP
....................................................................................... 13
A.
SIMPULAN
................................................................................. 13
B. SARAN
........................................................................................ 13
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
Media adalah bentuk-bentuk komunikasi baik tercetak maupun
audiovisual serta peralatannya. Media hendaknya dapat dimanipulasi, dapat
dilihat, didengar dan dibaca. Apapun batasan yang diberikan, ada persamaan di
antara batasan tersebut yaitu bahwa media adalah segala sesuatu yang dapat
digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat
merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan minat serta perhatian siswa
sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi.
Media pendidikan sebagai salah satu sumber belajar yang dapat
menyalurkan pesan sehingga membantu mengatasi berbagai kendala yang dapat
mengganggu lancarnya proses komunikasi antara seorang Pendidik dan peserta
didik. Perbedaan gaya belajar, minat, inteligensi, keterbatasan daya indera,
cacat tubuh atau hambatan jarak geografis, jarak waktu dan lain-lain dapat
dibantu dengan pemanfaatan media pendidikan.
Nah, pada
kesempatan kali ini kami akan membahas salah satu media pendidikan yang
digunakan Pendidik untuk menyampaikan informasi kepada peserta didik, yaitu
dengan menggunakan Media Audio. Dalam makalah ini akan di jelaskan sejarah
perkembangan media audio, pengertian media audio , dan sebagainya.
BAB II
MEDIA AUDIO
A.
Sejarah Perkembangan Media Audio
Jauh sebelum ditemukannya teknologi visual, manusia
lebih akrab menggunakan media audio (pendengaran). Sejarah media audio itu
sendiri tidak bisa lepas dari perkembangan teknologi komunikasi suara yang
digunakan manusia dari masa ke masa. Perkembangan media audio jika dilihat dari
sejarah komunikasi suara, pada tahun 1844 Morse mengirim berita lewat kawat
dari Baltimore ke Washington, maka dikenallah teknologi yang dinamakan
telegrafi. Dari temuan tersebut, Alexander Graham Bell kemudian berpikir
bahwa tidak hanya bunyi saja yang dapat disalurkan melalui kawat, suara pun
juga bisa.
Pada tahun 1875, Alexander Graham Bell melakukan
percakapan lewat telepon sebagai temuan baru di bidang komunikasi suara.
Beberapa tahun kemudian, yaitu pada tahun 1895 ditemukanlah radio oleh Marconi.
Temuan tersebut menjadi temuan yang paling akrab dan dikenal masyarakat.
Sebelum ditemukannya alat komunikasi lain, hampir semua informasi disampaikan
dari generasi ke generasi melalui media audio (pendengaran). Banyak orang
menghabiskan waktu untuk mendengarkan informasi melalui radio.
Setelah
ditemukannya radio, kemudian mulai ditemukannya alat perekam suara oleh Thomas
Edison yaitu dikenal dengan phonograph. Melalui alat ponograf ini, orang dapat
melakukan perekaman suara dengan menggunakan piringan hitam. Temuan ini
kemudian berkembang seiring dengan perkembangan zaman yaitu orang mulai merekam
dengan menggunakancassette tape recorder. Di masa sekarang, peran kaset juga
telah digantikan dengan perangkat baru yang bersifat digital
seperti Compact Disc (CD), Flash disc, dan sebagainya.[1]
B.
Pengertian Media Audio
Media Dengar (Media Audio) adalah alat media yang isi
pesannya hanya diterima melalui indera pendengaran saja. Pada penggalan ini
berturut-turut dibahas Media Dengar yaitu Radio Rekaman Suara (Audio Cassete
Tape Recorder). Media pembelajaran, adalah suara-suara ataupun bunyi yang
berkaitan dengan materi pembelajaran direkam dengan menggunakan alat perekam
suara, kemudian hasil perekaman tersebut diperdengarkan kembali kepada peserta
didik dengan menggunakan sebuah alat pemutarnya.
Media Audio Menurut sadiman ( 2005:49 ) adalah media
untuk menyampaikan pesan yang akan disampaikan dalam bentuk lambang – lambang
auditif, baik verbal ( ke dalam kata – kata atau bahasa lisan ) maupun non
verbal. Sedangkan menurut sudjana dan Rivai ( 2003 :129 ), media audio
untuk pengajaran adalah bahan yang mengandung pesan dalam bentuk auditif ( pita
suara atau piringan suara), yang dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian
dan kemauan siswa sehingga terjadi proses belajar-mengajar.
Media audio mempunyai sifat yang khas, yaitu:
·
Hanya
mengandalkan suara (indera pendengaran)
·
Personal
·
Cenderung
satu arah
·
Mampu
menggugah imaginasi
Kaitannya dengan audio sebagai media pembelajaran ,
dapat disimpulkan bahwa. Media Audio Pembelajaran yaitu sarana yang digunakan
untuk menyampaikan pesan atau rangkaian pesan materi pembelajaran melalui suara
- suara ataupun bunyi yang direkam menggunakan alat perekam suara , kemudian
diperdengarkan kembali kepada peserta didik dengan menggunakan sebuah alat
pemutarnya.[2]
C. Fungsi Media Audio
Pada awal sejarahnya media hanyalah sebagai alat bantu
guru dalam mengajar. Seiring dengan berkembangnya teknologi audio pada
pertengahan abad ke 20, akhirnya media audio-visual maka fungsi media pun
bergeser. Edgar Dale kemudian membuat klasifikasi menurut tingkat penggunaan
media dari yang paling konkrit ke yang paling abstrak. Klasifikasi tersebut
dinamakan “kerucut pengalaman” yang dianut sebagai alat bantu untuk menentukan
media yang sesuai dengan pembelajaran.[3]
Fungsi dari
media audio dalam pembelajaran adalah :
1. Pemusatan perhatian dan mempertahankan perhatian
2. Mengikuti pengarahan.
3. Melatih daya analisis.
4. Menentukan arti dari konteks.
5. Memilah-milah informasi atau gagasan yang relevan dan
informasi yang tidak relevan.
6. Merangkum, mengemukakan kembali, atau mengingat
kembali informasi.[4]
D. Jenis-Jenis Media Audio
a. Media Audio Analog
1. Radio
Radio
merupakan media audio yang penyampaian pesannya dilakukan melalui pancaran
gelombang elektromagnetik dari suatu pemancar. Suara yang mengandung pesan
dikomunikasikan atau diinformasikan melalui alat atau microfon yang kemudian
akan dipancarkan melalui gelombang elektromagnetik dan penerima pesan
(pendengar) menangkap informasi tersebut melalui pesawat radio.
Radio
memiliki kelebihan dibanding dengan media yang lain, yaitu :
·
Harganya
relatif lebih murah dan variasi programnya lebih murah
·
Sifatnya
mudah dipindahkan (mobile)
·
Jika
dikolaborasikan dengan alat perekam, maka pesan yang disiarkan dapat diputar
ulang sehingga dapat mengatasi masalah waktu penyiaran
·
Dapat
mengembangkan daya imajinasi anak
·
Dapat
lebih memusatkan perhatian siswa melalui kata, kalimat, atau musik sehingga
dianggap sangat cocok untuk pengajaran musik dan bahasa
·
Dapat mengerjakan
hal-hal tertentu yang yang tak dapat dikerjakan oleh guru
·
Dapat
mengatasi batasan ruang dan waktu , jangkauannya luas.
Selain
memiliki kelebihan , radio juga memiliki kelemahan yaitu :





2. Alat Perekam Pita Magnetik
Alat
perekam pita magnetik sering kita sebut kaset tape recorder merupakan salah
satu mediayang melakukan perekaman menggunakan kaset audio. Kaset pita ini
digunakan sebagai tempat menyimpan berkas audio analog yang jumlah waktu
rekamannya terbagi ke dalam masing-masing sisi kaset.
Alat
perekam pita magnetik ini juga memiliki kelebihan, diantaranya yaitu :
·
Memiliki
multifungsi yaitu merekam, menampilkan rekaman, dan menghapus
serta playback rekaman tersebut dilakukan segera mungkin pada mesin
yang sama
·
Dapat
diputar berulang-ulang tanpa mempengaruhi volume
·
Dapat
dihapus secara otomatis dan pitanya dapat dipakai lagi
·
Dapat
digunakan sesuai jadwal yang ada
·
Program
kaset dapat dapat menyajikan kegiatan-kegiatan/ hal-hal di luar sekolah.
·
Bisa
menimbulkan berbagai kegiatan ( diskusi, dramatisasi dan lain-lain).
Namun alat perekam pita magnetik ini juga memiliki
kelemahan, diantaranya :


b. Media Audio Digital
Berbeda
dengan media audio analog, media audio yang bersifat digital memiliki banyak
fitur yang berbeda-beda. Media audio digital juga lebih praktis dan memberi
kemudahan dengan berbagai alat penyimpanan dan akses yang lebih canggih.
1.
Menyimpan
Audio Digital
Berkas-berkas
audio digital dapat disimpan dalam berbagai teknologi digital di antaranya.
a) Cakram Padat (Compact Disc)
CD
(Compact Disc) merupakan sebuah media penyimpanan file audio yang menyimpan
musik atau suara dalam bentuk bit-bit informasi digital. Alat yang diperlukan
untuk memutar CD adalah CD player. Kelebihan media ini yaitu tahan
terhadapkerusakan, noda bisa dibersihkan dan goresan yang biasa tidak akan
mempengaruhi pemutaran ulang. Selain itu, jika komputer yang dimiliki guru
dilengkapi dengan CD Drivemaka dapat mempermudah pembuatan rekaman.
b) MP3 (MPEG Audio Layer 3)
MP3
merupakan salah satu bentuk (format) penyimpanan file audio digital yang ukuran
filenya lebih kecil. MP3 juga memberikan kualitas suara yang lebih bagus jika
dibandingkan dengan CD audio. Alat untuk memutar MP3 adalah MP3 player, selain
itu juga dapat diputar dengan iPod. Kelebihan media ini yaitu tersedia bagi
siapa saja yang mengakses internet dan dapat diunduh dengan biaya yang murah
bahkan gratis. Kelemahannya yaitu rendahnya tanggung jawab pengguna terhadap hak
cipta terkait dengan audio tersebut.
c) WAV (Waveform Audio Format)
WAV
merupakan “salah satu format penyimpanan file audio yang dirancang dan dikembangkan
oleh Microsoft dan IBM” . WAV merupakan “versi digital dari audio analog yang
dibuat dengan menggunakan kartu suara komputer dan piranti lunak untuk mengubah
dan menyimpan berkas format digital . Perangkat yang diperlukan untuk memutar
WAV salah satunya adalah iPod. Keuntungan menggunakan WAV adalah berkas audio
yang berkualitas tinggi dan penggunaan saluran berganda untuk suara.
Keterbatasannya yaitu berkapasitas besar, sehingga sebagian besar klip audio
WAV harus pendek durasinya.
2.
Mengakses
Audio Digital
Berkas
audio digital dapat diakses dan disimak dalam berbagai cara yaitu.
a ) Streaming
Audio, yaitu berkas dikirim ke dalam paket-paket kepada pendengar yang
memberikan kesempatan kepada pengguna untuk menyimak bagian-bagian berkas
tersebut sembari menunggu tambahan lainnya dari berkas tersebut untuk diunduh.
b) Podcasting atau
popular dengan sebutan podcast berasal dari kata iPod dan broadcasting merupakan
file audio rekaman dalam format MP3 yang disebarkan melalui internet. Berkas
audio dapat dikirim secara otomatis ke pelanggan untuk disimpan.
c) Radio internet, yaitu siaran internet radio
dengan menggunakan internet untuk menawarkan stasiun radio yang terdiri dari
berbagai program yang menarik yang dapat diakses dari seluruh dunia.
d) Pemutar audio digital portable, yaitu alat
yang memungkinkan pengguna untuk membawa serta file audio mereka. Salah satu
contohnya adalah iPod Apple.
E. Kelebihan dan Kelemahan Media Audio
Media
audio secara umum juga memiliki kelebihan dan kelemahan yaitu
1) Kelebihan
v Tersedia di mana-mana dan mudah digunakan
karena sebagian besar orang sudah sering menggunakannya.
v Tidak mahal, jika perangkat sudah dibeli
maka tidak memerlukan biaya tambahan lagi karena perangkat yang disimpan bisa
dihapus dan dipergunakan kembali. Untuk fasilitas audio dengan bantuan internet
juga tersedia internet secara gratis atau berbiaya murah.
v Bisa diproduksi, materi audio dapat dengan
mudah diduplikat dengan bantuan piranti lunak dan perangkat yang sesuai.
v Menyediakan pesan lisan untuk meningkatkan
pembelajaran, siswa yang kurang menguasai pembelajaran dengan cara visual bisa belajar
dengan mendengarkan.
v Menyediakan informasi terbaru, siaran audio
biasanya berbasis berita, pidato, presentasi, atau penampilan langsung.
v Menyediakan akses gratis bagi berkas-berkas
audio, semua itu dapat kita dapatkan dengan bantuan web yang tersedia di dunia
maya.
v Ideal untuk mengajar bahasa asing,
memungkinkan para pembelajar untuk mendengar dan merekam pelafalan kata-kata
dalam bahasa asing.
v Merangsang imajinasi, karena pesan lisan
disampaikan dengan lebih dramatis sehingga akan merangsang daya imajinasi
siswa.
v Bisa diputar ulang sesering mungkin sesuai
kebutuhan untuk lebih memahami materi.
v Portable, praktis mudah dibawa dan
digunakan di mana pun dan kapan pun.
v Memudahkan penyiapan mata pelajaran,
artinya pengajar bisa merekam mata pelajaran terlebih dahulu dengan baik, untuk
kemudian diperdengarkan kepada siswa di kelas.
v Pilihan mudah ditempatkan, artinya berkas
sudio dapat dengan mudah di tempatkan ke dalam media penyimpanan yang sesuai
dengan kebutuhan.
v Tahan kerusakan, berkas audio yang disimpan
baik di dalam CD maupun MP3 tahan terhadap kerusakan, goresan biasa pada CD
tidak akan mempengaruhi kualitas suara.
2) Kelemahan
·
Perhatian
terhadap hak cipta masih kurang sehingga berkas audio dengan mudah dapat
diperbanyak tanpa izin resmi (illegal). Hal tersebut menimbulkan pelanggaran
hak cipta.
·
Tidak
memantau perhatian, artinya ketika rekaman audio diperdengarkan siswa mungkin
saja mendengarkan tetapi tidak menyimak dan memahaminya dengan baik, dan guru
tidak dapat mengetahui kondisi tersebut.
·
Kesulitan
dalam penentuan kecepatan, artinya dengan beragamnya kemampuan belajar siswa
guru akan sulit menentukan durasi pemutaran dan pengulangan yang mungkin
diperlukan.
·
Kebutuhan
perlengkapan digital dan piranti lunak.
·
Urutan
yang kaku, artinya berkas audio yang sudah terekam tidak dapat dengan mudah
dimajukan atau diundur seperti pada media cetak.
·
Kesulitan
dalan menempatkan segmen.
·
Berpotensi
terjadi penghapusan yang tidak disengaja.
F. Pengembangan Media Audio
1. Format Program Audio
Beberapa
format program audio yaitu.
a) Uraian
Uraian merupakan dasar dari setiap
program audio yang di dalamnya menggambarkan adanya pembicaraan yang memberikan
informasi, penjelasan, dan penerangan sehingga pesan dapat dipahami.
b) Wawancara
Wawancara merupakan program audio
yang menampilkan dua orang yang melakukan pembicaraan guna memperoleh informasi
melalui tanya jawab.
c) Diskusi
Diskusi merupakan format audio yang
menampilkan pendapat dari beberapa orang yang berbeda-beda ketika memecahkan
suatu masalah.
d) Dialog
Percakapan antara dua orang atau
lebih untuk membahas suatu masalah. Dialog akan berjalan dengan baik atau tidak
tergantung pada pengalaman, pengetahuan, keahlian/pendidikan dan status sosial
yang terlibat dalam dialog. Dialog ini dapat dimunculkan dalam suatu drama/sandiwara
dan ceritera.
2. Penulisan Naskah Audio
Sebagai
media yang hanya mengandalkan pada bunyi dan suara maka dalam proses
pengembangan media jenis ini perlu direncanakan dengan baik, salah satunya
yaitu melalui penulisan naskah audio. Beberapa petunjuk yang perlu diperhatikan
ketika menulis program media audio.
a) Bahasa
Bahasa yang digunakan dalam
media audio adalah bahasa percakapan, bukan bahasa tulisan. Kalimat yang
digunakan di dalamnya sebisa mungkin adalah kalimat tunggal dan menghindari
istilah-istilah sulit.
b) Musik
Ada
beberapa jenis musik yang dapat digunakan dalam pengembangan media audio yaitu
:
·
Musik
tema, yaitu musik yang dapat menggambarkan watak dan situasi dari keadaan atau
pesan yang akan disajikan.
·
Musik
transisi, yaitu musik yang berfungsi sebagai penghubung dua adegan.
·
Musik
jembatan, yaitu musik yang merupakan bentuk khusus dari musik transisi yaitu
menjembatani dua buah adegan.
·
Musik
latar belakang, yaitu musik yang digunakan untuk mengiringi pembacaan teks atau
percakapan.
·
Musik
smash, yaitu musik yang digunakan untuk membuat penekanan/kejutan.
c) Keterbatasan Konsentrasi
Karena adanya keterbatasan
konsentrasi pada pendengar maka sebaiknya suatu pengertian tidak hanya
dibicarakan sekali, tetapi dilakukan pengulangan-pengulangan dengan cara yang
berbeda-beda dan bervariasi hingga dapat lebih dimengerti. [5]
Langkah-langkah
dalam penulisan naskah audio adalah sebagai berikut:
·
menentukan
topik,
·
melakukan
riset pendengar/audience,
·
merumuskan
tujuan/kompetensi,
·
menentukan
pokok-pokok materi,
·
menulis
draf naskah audio
3. Produksi Media Pembelajaran Audio
Proses
produksi dilakukan apabila semua perlengakapan dan naskah telah siap. Apabila
proses penyusunan naskah telah siap maka naskah-naskah tersebut perlu
diperbanyak untuk format audio yang berupa dialog. Setelah itu, para orang yang
terlibat di dalamnya harus melakukan latihan supaya dapat memberikan performa
yang baik, kemudian proses perekaman dilakukan.
G. Mendengar dan Menyimak
1. Mendengar dan menyimak
Adalah
dua kegiatan yang berbeda. Secara fisiologis, mendengar merupakan proses
masuknya gelombang suara ke telinga hingga diteruskan sampai ke otak. Secara
psikologis, menyimak berawal dari adanya kesadaran dan perhatian seseorang
tentang suatu pembicaraan yang kemudian dilanjutkan dengan proses pemaknaan dan
diakhiri dengan proses pemahaman. [6]
Mendengar
dan menyimak merupakan proses komunikasi dan belajar. Kemampuan menerima pesan
dalam komunikasi dipengaruhi oleh pengirim pesan, dan kemapuan memahami pesan
dipengaruhi oleh penerima pesan. Komunikasi yang baik juga dipengaruhi oleh ada
atau tidaknya gangguan-gangguan dalam komunikasi. Penyampaian dan penerimaan
suara mungkin terganggu oleh beberapa hal yaitu:
a) volume suara yang terlalu rendah dan terlalu besar,
b) suara yang terlalu monoton,
c) terhambatnya kemampuan mendengar secara fisik. [7]
2. Mengembangkan Keterampilan Menyimak
Mendengar
adalah dasar untuk menyimak, oleh karena itu guru perlu mengecek normal atau
tidaknya kemampuan mendengar seluruh siswa sebelum proses menyimak dimulai. Guru
juga perlu memperhatikan ruang kelas agar mendukung kegiatan menyimak, yaitu
kelas harus ideal dan mampu meredam suara berisik dan gema. Guru juga harus
memperhatikan apabila ada siswa yang sakit flu, karena hal tersebut juga
mempengaruhi kemampuan mendengar siswa.[8]
Untuk
meningkatkan kemampuan siswa dalam menyimak, guru dapat menggunakan
teknik-teknik di bawah ini.
a) Memandu menyimak, yaitu dengan memberi
siswa beberapa tujuan dan pertanyaan sebelumnya.
b) Memberikan arahan, yaitu memberi arahan
secara individual atau kelompok melalui rekaman audio.
c) Meminta siswa menyimak gagasan utama,
detail, atau kesimpulan.
d) Gunakan konteks dalam menyimak, yaitu
membedakan makna dalam konteks auditori dengan menyimak kalimat yang
kata-katanya hilang dan kemudian melengkapinya dengan tepat.
e) Menganalisis struktur sebuah presentasi,
yaitu dengan meminta siswa untuk menyaringkan sebuah presentasi lisan.
f) Membedakan antara informasi yang relevan
dengan yang tidak relevan, yaitu meminta siswa mengidentifikasi kata-kata yang
relevan atau kata yang tidak relevan dari sebuah presentasi lisan.[9]
H. Hubungan Media Pembelajaran Audio dengan
Tujuan Instruksional
Media
audio dalam penggunaannya di sebuah kegiatan pembelajaran dapat digunakan untuk
mencapai dan mengajarkan beberapa tujuan instruksional di bawah ini.
1. Tujuan Kognitif
Media
audio dapat digunakan untuk mengajar pengenalan kembali atau pembedaan rangsang
audio yang relevan. Media audio juga dapat digunakan untuk mengajarkan berbagai
aturan dan prinsip. Contohnya yaitu memberikan latihan pendengaran untuk
belajar mengingat atau mengucapkan kata dan kalimat dari bahasa
asing atau bahasa yang tidak dikenal.[10]
2. Tujuan Psikomotor
Media
audio dapat digunakan untuk mengajar keterampilan verbal. Contohnya yaitu
memberikan kesempatan untuk melatih respon terhadap rangsangan lisan yang
diberikan. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk mendengar, menirukan dan
melatih kata-kata bahasa asing yang mereka pelajari.[11]
3. Tujuan Afektif
Tujuan afektif ini dapat diperoleh melalui suasana
yang diciptakan oleh musik latar belakang, efek suara, suara narator yang dapat
menyentuh hati siswa hingga siswa dapat menunjukkan sikap yang sesuai dengan
tujuan pembelajaran.[12] Contohnya
yaitu penggunaan lantunan ayat-ayat suci Al-Quran dan musik-musik instrumental
dalam program ESQ (Emosional Spiritual Question).
BAB III
PENUTUP
A. SIMPULAN
Media
Dengar (Media Audio) adalah alat media yang isi pesannya hanya diterima melalui
indera pendengaran saja. Media pembelajaran, adalah suara-suara ataupun bunyi
yang berkaitan dengan materi pembelajaran direkam dengan menggunakan alat
perekam suara, kemudian hasil perekaman tersebut diperdengarkan kembali kepada
peserta didik dengan menggunakan sebuah alat pemutarnya. Kaitannya dengan audio
sebagai media pembelajaran , dapat disimpulkan bahwa media audio pembelajaran
yaitu sarana yang digunakan untuk menyampaikan pesan atau rangkaian pesan
materi pembelajaran melalui suara - suara ataupun bunyi yang direkam
menggunakan alat perekam suara , kemudian diperdengarkan kembali kepada peserta
didik dengan menggunakan sebuah alat pemutarnya.
B. SARAN
Demikian yang
dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan dalam makalah
ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, karena terbatasnya
pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan
judul makalah ini. Penulis banyak berharap kepada para pembaca agar dapat
memberikan kritik dan saran yang yang membangun kepada penulis demi sempurnanya
makalah ini dan penulisan makalah dikesempatan-kesempatan berikutnya. Semoga
makalah ini berguna bagi kita semua. Aamiiiin ...
[1]
http://rimatrian.blogspot.com./2013/12/media-pembelajaran-audio.html diakses tanggal 11 Maret 2014
[2]
http://saefulloh.blogspot.com/2012/06/apa-itu-media-audio.html di akses tanggal
16 Maret 2014 pukul 14.28
[3]
Arief S.
Sadiman, dkk. Media Pendidikan, ( Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2007),
cet. 1, h. 7-8
Tidak ada komentar:
Posting Komentar