Sabtu, 21 Februari 2015

Makalah Media Audio PAI Semester IV


MEDIA AUDIO

Makalah ini disajikan untuk memenuhi Mata Kuliah Media Pengajaran
Dosen Pembimbing : Anjar Setyawan, S.Pd.I, M.Pd.I

Description: LOGO STAI.png




                                                                                                     

Oleh Kelompok IV :

ERNI APRILIANI   2012121627
SRI AGUSTINA       2012121609

LOKAL         D



JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM ( STAI ) DARUL ULUM KANDANGAN
TAHUN AKADEMIK 2013/2014


DAFTAR PUSTAKA

Arsyad, Azhar. Asfah Rahman. Media Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers, 2011.
Arief S. Sadiman, dkk. Media Pendidikan.  Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2007.
R.H. Anderson. Pemilihan dan Pengembangan Media untuk Pembelajaran. Jakarta: Rajawali       Pers,1987
R. Heinich, dkk. Instructional Media and Technologies for Learning. New Jersey: Merrill Prentice Hall,2002
http://saefulloh.blogspot.com/2012/06/apa-itu-media-audio.html di akses tanggal 16 Maret             2014 pukul 14.28
http://rimatrian.blogspot.com./2013/12/media-pembelajaran-audio.html  diakses tanggal 11           Maret 2014
           
 KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberi taufik serta hidayah Nya, sehingga kami dapat menyusun makalah yang sangat sederhana ini dengan judul “ Media Audio .
Pada kesempatan ini pula tak lupa kami ucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada Bapak Anjar Setyawan , S.Pd.I, M.Pd.I selaku dosen pengasuh Mata Kuliah Media Pengajaran yang telah mendukung selesainya makalah ini.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna, tiada gading yang tak retak. Penulis hanyalah manusia biasa yang tak pernah luput dari kesalahan dan kekhilafan, kritik dan saran yang bersifat positif sangat kami harapkan demi sempurnanya makalah ini.
Akhirnya kami berharap semoga makalah ini dapat menambah wawasan berpikir kita semua.
Amin yaa rabbal alamin.
Kandangan, 15 April 2014

Penyusun,




DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .............................................................................................         i
DAFTAR ISI ............................................................................................................         ii
BAB I             : PENDAHULUAN ..........................................................................         1
BAB II           : PEMBAHASAN .............................................................................         2
A.    SEJARAH PERKEMBANGAN MEDIA AUDIO ..................        2
B.     PENGERTIAN MEDIA AUDIO .............................................         2
C.    FUNGSI MEDIA AUDIO .........................................................         3
D.    JENIS - JENIS MEDIA AUDIO ..............................................         4
E.     KELEBIHAN DAN KELEMAHAN MEDIA AUDIO ..........         7
F.     PENGEMBANGAN MEDIA AUDIO .....................................         8
G.    MENDENGAR DAN MENYIMAK ........................................         10
H.    HUBUNGAN MEDIA PEMBELAJARAN AUDIO  DENGAN  TUJUAN INSTRUKSIONAL ...................................................                          11
BAB III          : PENUTUP .......................................................................................        13
A.    SIMPULAN .................................................................................        13
B.     SARAN ........................................................................................         13
DAFTAR PUSTAKA


BAB I
PENDAHULUAN

Media adalah bentuk-bentuk komunikasi baik tercetak maupun audiovisual serta peralatannya. Media hendaknya dapat dimanipulasi, dapat dilihat, didengar dan dibaca. Apapun batasan yang diberikan, ada persamaan di antara batasan tersebut yaitu bahwa media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan minat serta perhatian siswa sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi.
            Media pendidikan sebagai salah satu sumber belajar yang dapat menyalurkan pesan sehingga membantu mengatasi berbagai kendala yang dapat mengganggu lancarnya proses komunikasi antara seorang Pendidik dan peserta didik. Perbedaan gaya belajar, minat, inteligensi, keterbatasan daya indera, cacat tubuh atau hambatan jarak geografis, jarak waktu dan lain-lain dapat dibantu dengan pemanfaatan media pendidikan.
            Nah, pada kesempatan kali ini kami akan membahas salah satu media pendidikan yang digunakan Pendidik untuk menyampaikan informasi kepada peserta didik, yaitu dengan menggunakan Media Audio. Dalam makalah ini akan di jelaskan sejarah perkembangan media audio, pengertian media audio , dan sebagainya.


BAB II
MEDIA AUDIO
A.    Sejarah Perkembangan Media Audio
Jauh sebelum ditemukannya teknologi visual, manusia lebih akrab menggunakan media audio (pendengaran). Sejarah media audio itu sendiri tidak bisa lepas dari perkembangan teknologi komunikasi suara yang digunakan manusia dari masa ke masa. Perkembangan media audio jika dilihat dari sejarah komunikasi suara, pada tahun 1844 Morse mengirim berita lewat kawat dari Baltimore ke Washington, maka dikenallah teknologi yang dinamakan telegrafi. Dari temuan tersebut, Alexander Graham Bell kemudian berpikir bahwa tidak hanya bunyi saja yang dapat disalurkan melalui kawat, suara pun juga bisa.
Pada tahun 1875, Alexander Graham Bell melakukan percakapan lewat telepon sebagai temuan baru di bidang komunikasi suara. Beberapa tahun kemudian, yaitu pada tahun 1895 ditemukanlah radio oleh Marconi. Temuan tersebut menjadi temuan yang paling akrab dan dikenal masyarakat. Sebelum ditemukannya alat komunikasi lain, hampir semua informasi disampaikan dari generasi ke generasi melalui media audio (pendengaran). Banyak orang menghabiskan waktu untuk mendengarkan informasi melalui radio.
Setelah ditemukannya radio, kemudian mulai ditemukannya alat perekam suara oleh Thomas Edison yaitu dikenal dengan phonograph. Melalui alat ponograf ini, orang dapat melakukan perekaman suara dengan menggunakan piringan hitam. Temuan ini kemudian berkembang seiring dengan perkembangan zaman yaitu orang mulai merekam dengan menggunakancassette tape recorder. Di masa sekarang, peran kaset juga telah digantikan dengan perangkat baru yang bersifat digital seperti Compact Disc (CD), Flash disc, dan sebagainya.[1]

B.     Pengertian Media Audio
Media Dengar (Media Audio) adalah alat media yang isi pesannya hanya diterima melalui indera pendengaran saja. Pada penggalan ini berturut-turut dibahas Media Dengar yaitu Radio Rekaman Suara (Audio Cassete Tape Recorder). Media pembelajaran, adalah suara-suara ataupun bunyi yang berkaitan dengan materi pembelajaran direkam dengan menggunakan alat perekam suara, kemudian hasil perekaman tersebut diperdengarkan kembali kepada peserta didik dengan menggunakan sebuah alat pemutarnya.
Media Audio Menurut sadiman ( 2005:49 ) adalah media untuk menyampaikan pesan yang akan disampaikan dalam bentuk lambang – lambang auditif, baik verbal ( ke dalam kata – kata atau bahasa lisan ) maupun non verbal. Sedangkan menurut sudjana dan Rivai ( 2003 :129 ), media audio untuk pengajaran adalah bahan yang mengandung pesan dalam bentuk auditif ( pita suara atau piringan suara), yang dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemauan siswa sehingga terjadi proses belajar-mengajar.
Media audio mempunyai sifat yang khas, yaitu:
·         Hanya mengandalkan suara (indera pendengaran)
·         Personal
·         Cenderung satu arah
·         Mampu menggugah imaginasi
Kaitannya dengan audio sebagai media pembelajaran , dapat disimpulkan bahwa. Media Audio Pembelajaran yaitu sarana yang digunakan untuk menyampaikan pesan atau rangkaian pesan materi pembelajaran melalui suara - suara ataupun bunyi yang direkam menggunakan alat perekam suara , kemudian diperdengarkan kembali kepada peserta didik dengan menggunakan sebuah alat pemutarnya.[2] 
C.    Fungsi Media Audio
Pada awal sejarahnya media hanyalah sebagai alat bantu guru dalam mengajar. Seiring dengan berkembangnya teknologi audio pada pertengahan abad ke 20, akhirnya media audio-visual maka fungsi media pun bergeser. Edgar Dale kemudian membuat klasifikasi menurut tingkat penggunaan media dari yang paling konkrit ke yang paling abstrak. Klasifikasi tersebut dinamakan “kerucut pengalaman” yang dianut sebagai alat bantu untuk menentukan media yang sesuai dengan pembelajaran.[3]
 
Fungsi dari media audio dalam pembelajaran adalah :
1.      Pemusatan perhatian dan mempertahankan perhatian
2.      Mengikuti pengarahan.
3.      Melatih daya analisis.
4.      Menentukan arti dari konteks.
5.      Memilah-milah informasi atau gagasan yang relevan dan informasi yang tidak relevan.
6.      Merangkum, mengemukakan kembali, atau mengingat kembali informasi.[4]

D.    Jenis-Jenis Media Audio
a.      Media Audio Analog
1.      Radio
Radio merupakan media audio yang penyampaian pesannya dilakukan melalui pancaran gelombang elektromagnetik dari suatu pemancar. Suara yang mengandung pesan dikomunikasikan atau diinformasikan melalui alat atau microfon yang kemudian akan dipancarkan melalui gelombang elektromagnetik dan penerima pesan (pendengar) menangkap informasi tersebut melalui pesawat radio.
            Radio memiliki kelebihan dibanding dengan media yang lain, yaitu :
·         Harganya relatif lebih murah dan variasi programnya lebih murah
·         Sifatnya mudah dipindahkan (mobile)
·         Jika dikolaborasikan dengan alat perekam, maka pesan yang disiarkan dapat diputar ulang sehingga dapat mengatasi masalah waktu penyiaran
·         Dapat mengembangkan daya imajinasi anak
·         Dapat lebih memusatkan perhatian siswa melalui kata, kalimat, atau musik sehingga dianggap sangat cocok untuk pengajaran musik dan bahasa
·         Dapat mengerjakan hal-hal tertentu yang yang tak dapat dikerjakan oleh guru
·         Dapat mengatasi batasan ruang dan waktu , jangkauannya luas.

Selain memiliki kelebihan , radio juga memiliki kelemahan yaitu :
*      Sifat komunikasinya hanya satu arah
*      pesan yang disiarkan bersifat desentralisasi sehingga guru tidak dapat mengontrol pesan tersebut
*      dalam pembelajaran, jika siarannya hanya monoton maka akan menimbulkan perasaan bosan pada siswa atau pendengar
*       pesan disiarkan hanya selintas, sehingga tidak bisa diulang-ulang sesuai dengan kemampuan belajar masing-masing individu
*       integrasi antara siaran radio dengan pembelajaran sering menyulitkan dalam hal pengulangan pelajaran.

2.      Alat Perekam Pita Magnetik
Alat perekam pita magnetik sering kita sebut kaset tape recorder merupakan salah satu mediayang melakukan perekaman menggunakan kaset audio. Kaset pita ini digunakan sebagai tempat menyimpan berkas audio analog yang jumlah waktu rekamannya terbagi ke dalam masing-masing sisi kaset.
Alat perekam pita magnetik ini juga memiliki kelebihan, diantaranya yaitu :
·         Memiliki multifungsi yaitu merekam, menampilkan rekaman, dan menghapus serta playback rekaman tersebut dilakukan segera mungkin pada mesin yang sama
·         Dapat diputar berulang-ulang tanpa mempengaruhi volume
·         Dapat dihapus secara otomatis dan pitanya dapat dipakai lagi
·         Dapat digunakan sesuai jadwal yang ada
·         Program kaset dapat dapat menyajikan kegiatan-kegiatan/ hal-hal di luar sekolah.
·         Bisa menimbulkan berbagai kegiatan ( diskusi, dramatisasi dan lain-lain).
Namun alat perekam pita magnetik ini juga memiliki kelemahan, diantaranya :
*      Daya jangkauannya terbatas
*      kaset pita terkadang macet atau kusut di dalam mesin pemutar karena tipisnya kaset

b.      Media Audio Digital
Berbeda dengan media audio analog, media audio yang bersifat digital memiliki banyak fitur yang berbeda-beda. Media audio digital juga lebih praktis dan memberi kemudahan dengan berbagai alat penyimpanan dan akses yang lebih canggih.
1.      Menyimpan Audio Digital
Berkas-berkas audio digital dapat disimpan dalam berbagai teknologi digital di antaranya.
a)      Cakram Padat (Compact Disc)
CD (Compact Disc) merupakan sebuah media penyimpanan file audio yang menyimpan musik atau suara dalam bentuk bit-bit informasi digital. Alat yang diperlukan untuk memutar CD adalah CD player. Kelebihan media ini yaitu tahan terhadapkerusakan, noda bisa dibersihkan dan goresan yang biasa tidak akan mempengaruhi pemutaran ulang. Selain itu, jika komputer yang dimiliki guru dilengkapi dengan CD Drivemaka dapat mempermudah pembuatan rekaman.
b)      MP3 (MPEG Audio Layer 3)
MP3 merupakan salah satu bentuk (format) penyimpanan file audio digital yang ukuran filenya lebih kecil. MP3 juga memberikan kualitas suara yang lebih bagus jika dibandingkan dengan CD audio. Alat untuk memutar MP3 adalah MP3 player, selain itu juga dapat diputar dengan iPod. Kelebihan media ini yaitu tersedia bagi siapa saja yang mengakses internet dan dapat diunduh dengan biaya yang murah bahkan gratis. Kelemahannya yaitu rendahnya tanggung jawab pengguna terhadap hak cipta terkait dengan audio tersebut.
c)      WAV (Waveform Audio Format)
WAV merupakan “salah satu format penyimpanan file audio yang dirancang dan dikembangkan oleh Microsoft dan IBM” . WAV merupakan “versi digital dari audio analog yang dibuat dengan menggunakan kartu suara komputer dan piranti lunak untuk mengubah dan menyimpan berkas format digital . Perangkat yang diperlukan untuk memutar WAV salah satunya adalah iPod. Keuntungan menggunakan WAV adalah berkas audio yang berkualitas tinggi dan penggunaan saluran berganda untuk suara. Keterbatasannya yaitu berkapasitas besar, sehingga sebagian besar klip audio WAV harus pendek durasinya. 
2.      Mengakses Audio Digital
Berkas audio digital dapat diakses dan disimak dalam berbagai cara yaitu.
a )      Streaming Audio, yaitu berkas dikirim ke dalam paket-paket kepada pendengar yang memberikan kesempatan kepada pengguna untuk menyimak bagian-bagian berkas tersebut sembari menunggu tambahan lainnya dari berkas tersebut untuk diunduh.
b) Podcasting atau popular dengan sebutan podcast berasal dari kata iPod dan broadcasting merupakan file audio rekaman dalam format MP3 yang disebarkan melalui internet. Berkas audio dapat dikirim secara otomatis ke pelanggan untuk disimpan.
c)  Radio internet, yaitu siaran internet radio dengan menggunakan internet untuk menawarkan stasiun radio yang terdiri dari berbagai program yang menarik yang dapat diakses dari seluruh dunia.
d)   Pemutar audio digital portable, yaitu alat yang memungkinkan pengguna untuk membawa serta file audio mereka. Salah satu contohnya adalah iPod Apple.

E.     Kelebihan dan Kelemahan Media Audio
        Media audio secara umum juga memiliki kelebihan dan kelemahan yaitu
1)      Kelebihan
v  Tersedia di mana-mana dan mudah digunakan karena sebagian besar orang sudah sering menggunakannya.
v  Tidak mahal, jika perangkat sudah dibeli maka tidak memerlukan biaya tambahan lagi karena perangkat yang disimpan bisa dihapus dan dipergunakan kembali. Untuk fasilitas audio dengan bantuan internet juga tersedia internet secara gratis atau berbiaya murah.
v  Bisa diproduksi, materi audio dapat dengan mudah diduplikat dengan bantuan piranti lunak dan perangkat yang sesuai.
v  Menyediakan pesan lisan untuk meningkatkan pembelajaran, siswa yang kurang menguasai pembelajaran dengan cara visual bisa belajar dengan mendengarkan.
v  Menyediakan informasi terbaru, siaran audio biasanya berbasis berita, pidato, presentasi, atau penampilan langsung.
v  Menyediakan akses gratis bagi berkas-berkas audio, semua itu dapat kita dapatkan dengan bantuan web yang tersedia di dunia maya.
v  Ideal untuk mengajar bahasa asing, memungkinkan para pembelajar untuk mendengar dan merekam pelafalan kata-kata dalam bahasa asing.
v  Merangsang imajinasi, karena pesan lisan disampaikan dengan lebih dramatis sehingga akan merangsang daya imajinasi siswa.
v  Bisa diputar ulang sesering mungkin sesuai kebutuhan untuk lebih memahami materi.
v  Portable, praktis mudah dibawa dan digunakan di mana pun dan kapan pun.
v  Memudahkan penyiapan mata pelajaran, artinya pengajar bisa merekam mata pelajaran terlebih dahulu dengan baik, untuk kemudian diperdengarkan kepada siswa di kelas.
v  Pilihan mudah ditempatkan, artinya berkas sudio dapat dengan mudah di tempatkan ke dalam media penyimpanan yang sesuai dengan kebutuhan.
v  Tahan kerusakan, berkas audio yang disimpan baik di dalam CD maupun MP3 tahan terhadap kerusakan, goresan biasa pada CD tidak akan mempengaruhi kualitas suara.
2)      Kelemahan
·         Perhatian terhadap hak cipta masih kurang sehingga berkas audio dengan mudah dapat diperbanyak tanpa izin resmi (illegal). Hal tersebut menimbulkan pelanggaran hak cipta.
·         Tidak memantau perhatian, artinya ketika rekaman audio diperdengarkan siswa mungkin saja mendengarkan tetapi tidak menyimak dan memahaminya dengan baik, dan guru tidak dapat mengetahui kondisi tersebut.
·         Kesulitan dalam penentuan kecepatan, artinya dengan beragamnya kemampuan belajar siswa guru akan sulit menentukan durasi pemutaran dan pengulangan yang mungkin diperlukan.
·         Kebutuhan perlengkapan digital dan piranti lunak.
·         Urutan yang kaku, artinya berkas audio yang sudah terekam tidak dapat dengan mudah dimajukan atau diundur seperti pada media cetak.
·         Kesulitan dalan menempatkan segmen.
·         Berpotensi terjadi penghapusan yang tidak disengaja.

F.     Pengembangan Media Audio
1.        Format Program Audio
Beberapa format program audio yaitu.
a)      Uraian
           Uraian merupakan dasar dari setiap program audio yang di dalamnya menggambarkan adanya pembicaraan yang memberikan informasi, penjelasan, dan penerangan sehingga pesan dapat dipahami.
b)       Wawancara
           Wawancara merupakan program audio yang menampilkan dua orang yang melakukan pembicaraan guna memperoleh informasi melalui tanya jawab.
c)        Diskusi
           Diskusi merupakan format audio yang menampilkan pendapat dari beberapa orang yang berbeda-beda ketika memecahkan suatu masalah.
d)      Dialog
           Percakapan antara dua orang atau lebih untuk membahas suatu masalah. Dialog akan berjalan dengan baik atau tidak tergantung pada pengalaman, pengetahuan, keahlian/pendidikan dan status sosial yang terlibat dalam dialog. Dialog ini dapat dimunculkan dalam suatu drama/sandiwara dan ceritera.
2.      Penulisan Naskah Audio
Sebagai media yang hanya mengandalkan pada bunyi dan suara maka dalam proses pengembangan media jenis ini perlu direncanakan dengan baik, salah satunya yaitu melalui penulisan naskah audio. Beberapa petunjuk yang perlu diperhatikan ketika menulis program media audio.
a)        Bahasa
                Bahasa yang digunakan dalam media audio adalah bahasa percakapan, bukan bahasa tulisan. Kalimat yang digunakan di dalamnya sebisa mungkin adalah kalimat tunggal dan menghindari istilah-istilah sulit.
b)        Musik
                Ada beberapa jenis musik yang dapat digunakan dalam pengembangan media audio yaitu :
·         Musik tema, yaitu musik yang dapat menggambarkan watak dan situasi dari keadaan atau pesan yang akan disajikan.
·         Musik transisi, yaitu musik yang berfungsi sebagai penghubung dua adegan.
·         Musik jembatan, yaitu musik yang merupakan bentuk khusus dari musik transisi yaitu menjembatani dua buah adegan.
·         Musik latar belakang, yaitu musik yang digunakan untuk mengiringi pembacaan teks atau percakapan.
·         Musik smash, yaitu musik yang digunakan untuk membuat penekanan/kejutan.
c)      Keterbatasan Konsentrasi
                Karena adanya keterbatasan konsentrasi pada pendengar maka sebaiknya suatu pengertian tidak hanya dibicarakan sekali, tetapi dilakukan pengulangan-pengulangan dengan cara yang berbeda-beda dan bervariasi hingga dapat lebih dimengerti. [5]
Langkah-langkah dalam penulisan naskah audio adalah sebagai berikut:
·         menentukan topik,
·         melakukan riset pendengar/audience,
·         merumuskan tujuan/kompetensi,
·         menentukan pokok-pokok materi,
·         menulis draf naskah audio
3.      Produksi Media Pembelajaran Audio
Proses produksi dilakukan apabila semua perlengakapan dan naskah telah siap. Apabila proses penyusunan naskah telah siap maka naskah-naskah tersebut perlu diperbanyak untuk format audio yang berupa dialog. Setelah itu, para orang yang terlibat di dalamnya harus melakukan latihan supaya dapat memberikan performa yang baik, kemudian proses perekaman dilakukan.

G.    Mendengar dan Menyimak
1.      Mendengar dan menyimak
            Adalah dua kegiatan yang berbeda. Secara fisiologis, mendengar merupakan proses masuknya gelombang suara ke telinga hingga diteruskan sampai ke otak. Secara psikologis, menyimak berawal dari adanya kesadaran dan perhatian seseorang tentang suatu pembicaraan yang kemudian dilanjutkan dengan proses pemaknaan dan diakhiri dengan proses pemahaman. [6]
Mendengar dan menyimak merupakan proses komunikasi dan belajar. Kemampuan menerima pesan dalam komunikasi dipengaruhi oleh pengirim pesan, dan kemapuan memahami pesan dipengaruhi oleh penerima pesan. Komunikasi yang baik juga dipengaruhi oleh ada atau tidaknya gangguan-gangguan dalam komunikasi. Penyampaian dan penerimaan suara mungkin terganggu oleh beberapa hal yaitu:
a)      volume suara yang terlalu rendah dan terlalu besar,
b)      suara yang terlalu monoton,
c)      terhambatnya kemampuan mendengar secara fisik. [7]
2.      Mengembangkan Keterampilan Menyimak
Mendengar adalah dasar untuk menyimak, oleh karena itu guru perlu mengecek normal atau tidaknya kemampuan mendengar seluruh siswa sebelum proses menyimak dimulai. Guru juga perlu memperhatikan ruang kelas agar mendukung kegiatan menyimak, yaitu kelas harus ideal dan mampu meredam suara berisik dan gema. Guru juga harus memperhatikan apabila ada siswa yang sakit flu, karena hal tersebut juga mempengaruhi kemampuan mendengar siswa.[8]
Untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam menyimak, guru dapat menggunakan teknik-teknik di bawah ini.
a)      Memandu menyimak, yaitu dengan memberi siswa beberapa tujuan dan pertanyaan sebelumnya.
b)      Memberikan arahan, yaitu memberi arahan secara individual atau kelompok melalui rekaman audio.
c)      Meminta siswa menyimak gagasan utama, detail, atau kesimpulan.
d)     Gunakan konteks dalam menyimak, yaitu membedakan makna dalam konteks auditori dengan menyimak kalimat yang kata-katanya hilang dan kemudian melengkapinya dengan tepat.
e)      Menganalisis struktur sebuah presentasi, yaitu dengan meminta siswa untuk menyaringkan sebuah presentasi lisan.
f)       Membedakan antara informasi yang relevan dengan yang tidak relevan, yaitu meminta siswa mengidentifikasi kata-kata yang relevan atau kata yang tidak relevan dari sebuah presentasi lisan.[9]
H.    Hubungan Media Pembelajaran Audio dengan Tujuan Instruksional
Media audio dalam penggunaannya di sebuah kegiatan pembelajaran dapat digunakan untuk mencapai dan mengajarkan beberapa tujuan instruksional di bawah ini.
1.      Tujuan Kognitif
Media audio dapat digunakan untuk mengajar pengenalan kembali atau pembedaan rangsang audio yang relevan. Media audio juga dapat digunakan untuk mengajarkan berbagai aturan dan prinsip. Contohnya yaitu memberikan latihan pendengaran untuk belajar mengingat atau mengucapkan  kata dan kalimat dari bahasa asing atau bahasa yang tidak dikenal.[10]
2.      Tujuan Psikomotor
Media audio dapat digunakan untuk mengajar keterampilan verbal. Contohnya yaitu memberikan kesempatan untuk melatih respon terhadap rangsangan lisan yang diberikan. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk mendengar, menirukan dan melatih kata-kata bahasa asing yang mereka pelajari.[11]
3.      Tujuan Afektif
Tujuan afektif ini dapat diperoleh melalui suasana yang diciptakan oleh musik latar belakang, efek suara, suara narator yang dapat menyentuh hati siswa hingga siswa dapat menunjukkan sikap yang sesuai dengan tujuan pembelajaran.[12] Contohnya yaitu penggunaan lantunan ayat-ayat suci Al-Quran dan musik-musik instrumental dalam program ESQ (Emosional Spiritual Question).


BAB III
PENUTUP
A.    SIMPULAN
            Media Dengar (Media Audio) adalah alat media yang isi pesannya hanya diterima melalui indera pendengaran saja. Media pembelajaran, adalah suara-suara ataupun bunyi yang berkaitan dengan materi pembelajaran direkam dengan menggunakan alat perekam suara, kemudian hasil perekaman tersebut diperdengarkan kembali kepada peserta didik dengan menggunakan sebuah alat pemutarnya. Kaitannya dengan audio sebagai media pembelajaran , dapat disimpulkan bahwa media audio pembelajaran yaitu sarana yang digunakan untuk menyampaikan pesan atau rangkaian pesan materi pembelajaran melalui suara - suara ataupun bunyi yang direkam menggunakan alat perekam suara , kemudian diperdengarkan kembali kepada peserta didik dengan menggunakan sebuah alat pemutarnya.
B.     SARAN
            Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, karena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah ini. Penulis banyak berharap kepada para pembaca agar dapat memberikan kritik dan saran yang yang membangun kepada penulis demi sempurnanya makalah ini dan penulisan makalah dikesempatan-kesempatan berikutnya. Semoga makalah ini berguna bagi kita semua. Aamiiiin ...


                [1] http://rimatrian.blogspot.com./2013/12/media-pembelajaran-audio.html  diakses tanggal 11 Maret 2014
[2] http://saefulloh.blogspot.com/2012/06/apa-itu-media-audio.html di akses tanggal 16 Maret 2014 pukul 14.28
[3] Arief S. Sadiman, dkk. Media Pendidikan, ( Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2007), cet. 1,  h. 7-8
                [4] Azhar Arsyad dan Asfah Rahman. Media Pembelajaran. (Jakarta: Rajawali Pers, 2011), cet. 15, h. 45-46
                [5] Arief S. Sadiman, dkk. Media Pendidikan, ( Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2007), cet. 1,  h. 121
                                [6] R. Heinich, dkk. Instructional Media and Technologies for Learning.( New Jersey: Merrill Prentice Hall,2002) h.381
                [7] R. Heinich, dkk. Instructional Media and Technologies for Learning.( New Jersey: Merrill Prentice Hall,2002) h. 381-382
                [8] Ibid, 383
                [9]  Ibid, 384
                                [10] R.H. Anderson. Pemilihan dan Pengembangan Media untuk Pembelajaran.( Jakarta: Rajawali Pers,1987) h. 130-131
                                [11] Ibid, 131
                [12] Ibid, 132

Tidak ada komentar:

Posting Komentar